Jika itu suatu kebenaran datangnya dari Rabb-ku
apakah hak ku untuk menolaknya?
atas dasar alasan apa aku lancang memilih milih aturannya semau aku??
ku telaah lagi, ku tanya lagi, ku cari lagi
sebenarnya hakikat aku di ciptakan untuk apa dan bagaimana hidup di dunia ini
aku berasal dari sesuatu yang sebelumnya tidak ada, dan ada karena kehendak Rabb-ku
lalu masih saja ku pura pura menghindar dari tanggung jawabku? dari fitrahku?
lalu aku masih saja teriak..aku mau jadi diri sendiri???
akal : "Hey!!! tak pantas itu kau ucapkan!
hati : "memangnya kenapa?"
akal : " Bukankah kau tau, siapa yang menciptakan engkau?"
hati : " Ya aku tau"
akal : " Tau kah engkau siapa yang menberi mu nafas dan kehidupan serta alam dan seisinya yang menopang mu tuk bertahan hidup?"
hati : " Ya aku tau"
akal : "Lalu masih saja kau menipu aku? "
hati : " aku tidak bermaksud..lalu bagaimana jika seperti ini?"
akal : " aku mau membantu mu tuk tidak ragu akan kebenaran, asal kau mau sejalan dengan ku.."
hati : " Bagaimana aku bisa percaya?"
akal : " Perkataan dan janji Rabb kita yang kita pegang kawan...Dia lah sebaik baiknya pemberi janji"
apakah hak ku untuk menolaknya?
atas dasar alasan apa aku lancang memilih milih aturannya semau aku??
ku telaah lagi, ku tanya lagi, ku cari lagi
sebenarnya hakikat aku di ciptakan untuk apa dan bagaimana hidup di dunia ini
aku berasal dari sesuatu yang sebelumnya tidak ada, dan ada karena kehendak Rabb-ku
lalu masih saja ku pura pura menghindar dari tanggung jawabku? dari fitrahku?
lalu aku masih saja teriak..aku mau jadi diri sendiri???
akal : "Hey!!! tak pantas itu kau ucapkan!
hati : "memangnya kenapa?"
akal : " Bukankah kau tau, siapa yang menciptakan engkau?"
hati : " Ya aku tau"
akal : " Tau kah engkau siapa yang menberi mu nafas dan kehidupan serta alam dan seisinya yang menopang mu tuk bertahan hidup?"
hati : " Ya aku tau"
akal : "Lalu masih saja kau menipu aku? "
hati : " aku tidak bermaksud..lalu bagaimana jika seperti ini?"
akal : " aku mau membantu mu tuk tidak ragu akan kebenaran, asal kau mau sejalan dengan ku.."
hati : " Bagaimana aku bisa percaya?"
akal : " Perkataan dan janji Rabb kita yang kita pegang kawan...Dia lah sebaik baiknya pemberi janji"