Orang-orang yang merintis jalan adalah mereka yang memiliki kelapangan hati untuk belajar, meski kepada yang lebih muda dan masih hijau. Mereka inilah yang memenuhi dadanya dengan kelapangan dan sekaligus kepedihan tatkala melihat saudaranya berkubang dalam keburukan. Ketegaran jiwanya bertemu dengan kelembutan yang penuh kesantunan. Kematangan ilmunya bertemu dengan kehausan untuk belajar dan kesediaan untuk mendengar. Mereka ingin sekali mencicipkan kebenaran, bahkan kepada orang yang telah terjerumus dalam kesesatan yang amat jahat.
(M. Fauzhil Adhim)
(M. Fauzhil Adhim)