Rabu, 19 Oktober 2011

Tips Singkat tentang Follow Up Prospect yang lebih baik



Setiap waktu kita selalu mengumpulkan daftar nama-nama yang prospektif untuk dihubungi dan kemudian kita presentasi panjang lebar tentang bisnis perdagangan berjangka dan produk-produknya serta daya tarik dalam transaksinya sehingga menghasilkan profit yang diharapkan. Namun biasanya rata-rata prospek tidak langsung deal dengan presentasi kita, alasannya macam-macam bisa karena sedang sibuk, belum punya modal, pikir-pikir dulu nanti akan menghubungi, dan lain-lain. Karena itu perlu sekali prospek tersebut di follow up dengan benar supaya bisa deal, apalagi bagi prospek yang sudah menunjukkan minatnya (hot prospek). Banyak kegagalan terjadi sehingga hot prospek yang tadinya kelihatan berminat tidak jadi closing

Kegagalan itu seringkali disebabkan karena sikap saat menelepon prospek seolah-olah seperti tukang tagih atau hanya sekedar mengingatkan produk yang sudah pernah dipresentasikan, akan membuat prospek tidak berminat, karena itu perlu adanya tip-tip khusus yang perlu kita pertimbangkan sebagai sales supaya follow up melalui telepon yang kita lakukan bisa berhasil deal.

Hal-hal dibawah ini bisa menjadi pertimbangan kita sebelum melakukan follow up:
  1. Sampaikan sesuatu nilai pada setiap waktu anda menelpon prospek. Jangan hanya sekedar mengatakan bahwa “saya mau follow up brosur yang saya kirim kemarin atau saya mau follow up penawaran yang kemarin saya sampaikan”, tapi anda bisa memulai percakapan dengan memberikan sesuatu misalnya menceritakan atau mendiskusikan berita yang sedang top news, atau bisa juga dengan menceritakan keberhasilan dari seorang pelanggan anda layaknya seorang teman. Atau memberikan informasi mengenai dunia bisnis yang digelutui oleh prospek atau hal-hal yang disukai prospek.
  2. Setiap kali menelpon jangan lupa mencatat hasilnya sehingga saat menelepon kembali maka pembicaraan menunjuk pada hasil pembicaraan sebelumnya atau ingatkan prospek bahwa anda perlu menelepon dia selanjutnya untuk informasi lebih lanjut. Seringkali saat menelpon yang kedua atau ketiga maka kita melakukan kesalahan sebelumnya yaitu hanya sekedar mengatakan mau follow up brosuk atau penawaran, tapi cobalah dengan mengatakan “seperti yang kita diskusikan beberapa hari yang lalu waktu kita ketemu di restaurant…..
  3. Jangan biarkan api menjadi padam. Sering kali kita berpikir untuk tidak menghubungi prospek sering-sering karena akan membuatnya bosan, tapi ingat bahwa bila makanan anda dibiarkan terlalu lama maka akan menjadi dingin dan tidak enak. Jangan biarkan hot prospek anda menjadi dingin karena anda tidak menghubunginya. Anda perlu mengingatkan prospek mengapa mereka perlu untuk dihubungi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar