Minggu, 11 September 2011

Pelukan Mama Rendra

Awalnya sulit mengatakan sejujurnya
karena memang perlu waktu, untuk menjelaskan bukan lagi saya yang handle  Wedding Day mereka , itu butuh waktu, keadaan dan solusi agar mereka tidak panik.
mereka memiliki harapan dan doa yang dipercayakan kepada saya.

ketika menjelaskannya pun saya sudah membawa beberapa option solusi tuk menyeselaikan wedding package yang sudah di percayakan pada perusahaan tempat saya bekerja dulu..

di mulai dari ketulusan...itu saja dulu
saya ingin pernikahan mereka tak ada masalah, lancar ,mereka happy
pastinya mereka ingin yang terbaik di persembahkan bagi tamu yang hadir mendoakan pernikahan mereka dan berbagi sesama kepada hadirin tamu yang datang,

Takut?? iya..bagaimana nanti  mereka mempertanyakan kredibilitas saya, tanggung jawab saya terhadap Wedding package yang sudah dipercayakan kepada saya...

Ahhh buang itu rasa takut jauh jauh!! saya harus bertanggung jawab itu saja yang ada di benak
selanjutnya biar Rabb saya yang membantu  membimbing saya menyampaikan maksud saya agar mereka mengerti...akhirnya perdebatan panjang-pun terjadi, tapi kuncinya saya punya kuping dua dan satu mulut jadi saya lebih banyak mendengarkan dulu baru setelah bisa tarik kesimpulan saya bicara..Alhamdulillah mereka mengerti.

pertemuan selanjutnya saya harus memenuhi janji bertemu dengan marketing yang akan ambil  alih...
ada rasa khawatir...panik mereka datang kembali...ehhhh ternyata semudah itu kami selesaikan masalah ini.
dan di akhiri dengan pelukan mama Pengantin pria... bilang " mba verna terimakasih dan terus di bantu ya sampai acaranya?...InsyaAlloh ma( sebutan mama pengantin)...sekuat tenaga...verna pasti bantu..... sebab senyum mereka....sejuta bahagia verna sambil berharap kelak verna juga bahagia ya ma???(smile sambil berdoa...amiinnn)

2 komentar: