Selasa, 18 September 2012


Pramuhubung Tamu

30 JULI, 2010 | EDISI:  | KATEGORI: KHAZANAH KATA BAHASA INDONESIA
Pramuhubung Tamu
Pramuhubung Tamu
Oleh Desy Pramusiwi*
Halo! Senang rasanya saya dapat bersua kembali dengan para pembaca setia LIDAHIBU. Di rubrik Khazanah Kata Bahasa Indonesia (KKBI) LIDAHIBU edisi #13 lalu, dengan sebuah tulisan yang berjudul “Kantor Depan”, saya telah tawarkan beberapa padanan untuk istilah-istilah bahasa Inggris yang kerap digunakan di bidang Kantor Depan sebuah hotel. Nah, setelah habis kontrak dengan hotel yang lama, saya, dengan semangat yang tiada patah, kembali menjadi seorang pencari kerja. Belasan lamaran kembali saya umpankan. Walhasil, banyak panggilan menyapa saya. Setelah menjalani beberapa wawancara di beberapa tempat-kerja yang berbeda, akhirnya saya tetap berlabuh di industri ramah-tamah, bidang kerja yang sama dengan pekerjaan saya terdahulu. Bedanya, kali ini saya berprofesi sebagai seorang Guest Relation Officer (GRO). Apa itu? GRO merupakan salah satu posisi kerja di bawah naungan departemen Kantor Depan. Entah karena hotel tempat saya bekerja sekarang bertaraf internasional, atau memang karena industri hotel sengaja meng-internasional-kan dirinya, kembali saya dengan tanpa susah-payah menemukan istilah-istilah bahasa Inggris berseliweran dari mulut ke mulut, dari telinga ke telinga, dari satu papan tanda ke papan tanda lainnya. Inilah yang kemudian mengilhami saya untuk kembali menulis di rubrik KKBI. Di sini saya akan memberikan beberapa tawaran padanan Bahasa Indonesia untuk istilah-istilah bahasa Inggris yang menghiasi udara yang dihirup industri perhotelan Indonesia; khususnya di bidang profesi yang saya jalani sekarang: GRO.
1.      guest relation officer: pramuhubung tamu. Tugas utama seorang Pramuhubung Tamu adalah memberi pelayanan lebih kepada tamu-tamu istimewa; juga memberikan pelayanan serta informasi ke semua tamu. Dengan kata lain, Pramuhubung Tamu adalah seseorang yang menjadi penghubung antara pihak tamu dengan pihak hotel.
2.      treatment: perlakuan. Khususnya untuk tamu-tamu istimewa, ada perlakuan khusus yang didapatkan, misalnya: pemberian (cindera mata, buah, atau keik) serta proses registrasi yang berbeda dengan tamu-tamu.
3.      escort: antar.
4.      hotel tour: wisata hotel.
5.      city tour: wisata kota.
6.      courtesy: woro-ramah. Dalam konteks hotel, hal ini dilakukan khususnya untuk “memberitahukan” atau “mengumumkan” suatu hal pada tamu. Biasanya dilakukan lewat telepon dengan tuturan yang santun.
7.      guest amenities: fasilitas tamu.
8.      very important person (biasa disingkat VIP): tamu istimewa.
9.      guest: tamu.
10.  airport drop: antar/jemput bandara.
11.  wake-up call: panggilan pagi.
12.  luggage up: barang masuk.
13.  luggage down: barang turun.
14.  welcome drink: minuman penyambut.
15.  chilly towel: handuk dingin.
Yap, itulah padanan yang saya dapat saya tawarkan. Jujur saja, kecil sekali kemungkinan untuk melihat industri perhotelan Indonesia menggunakan istilah-istilah Bahasa Indonesia dalam menamai posisi/pangkat kerja, kegiatan kerja, atau apa pun itu dalam laju bisnisnya. Ini boleh jadi terdengar pesimis. Bagi saya klaim itu lebih bersifat realistis. Begitupun, tiada saya pernah menyesal atau mengasihani diri karena menulis artikel ini. Sekecil apa pun usaha ini, serenik apa pun pengaruhnya nanti, tiada akan menghalangi hasrat saya untuk menggunakan hak saya sebagai penutur Bahasa Indonesia untuk berpikir, mempertimbangkan, dan kemudian menawarkan padanan untuk istilah-istilah bahasa asing yang sebenarnya dapat diindonesiakan.
* Alumnus Jurusan Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma
(tinggal di Yogyakarta)